Upaya Pendamping Desa Dalam Pengembangan Desa Wisata Sopotinjak Kecamatan Batang Natal

Penulis

  • Putri Anggina Universitas Negeri Medan
  • Anifah Anifah Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.59935/lej.v2i2.114

Kata Kunci:

upaya pendamping desa, Desa Wisata

Abstrak

Pendamping desa memiliki peran penting dalam pengembangan desa wisata. Pendamping desa bukan hanya mendampingi program masuk ke desa juga mengawasi dana desa tetapi ikut berpartisapasi aktif dalam  pengembangan desa. Fakta yang terjadi lapangan pendamping desa belum optimal dalam membangun desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya pendamping desa dalam mengembangkan desa wisata Sopotinjak, Batang Natal. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian bahwa desa wisata masih minim akan pengembangan menjadi desa wisata, oleh karena itu upaya pendamping desa dibutuhkan dalam  mewujudkan pemerintah desa dan masyarakat desa untuk menuju desa wisata Sopotinjak. Penelitian ini disimpulkan bahwa desa wisata Sopotinjak dalam pengembangannya belum terlaksana, upaya yang dilakukan pendamping desa tidak sesuai dengan kebutuhan di desa sasaran karena kurangnya tindakan secara nyata oleh pendamping desa. Kendala dalam pengembangan desa wisata 2 hal yaitu pendamping desa dan pemerintah desa yang tidak saling berkoordinasi dan masyarakat partipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Arida, Nyoman Sukma. 2017. Kajian Penyusunan Kriteria-Kriteria Desa Wisata Sebagai Instrumen Dasar Pengembangan Desa wisata. Jurnal Analisis Pariwisata

Andayani, A. A. I., Martono, E., & Muhamad, M. (2017). Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata dan implikasinya terhadap ketahanan sosial budaya wilayah (studi di desa wisata Penglipuran Bali). Jurnal Ketahanan Nasional, 23(1), 1-16.

Direktorat Jendral Pembangunan dan Pemberdayaan Desa, Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Jakarta: Kementrian Desa, 2016

Hidayah, Novie Istoria. 2017. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

J.Moloeng, Lexy. Metode penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014

Jannah, Fakhriatul. 2020. “Peran Pendamping Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Di Gampong Lhong Cut Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh”. Skripsi. Aceh: UIN AR-Raniry

Kementerian Desa, Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Terkait Desa Republik Indonesia, Jakarta: Kementerian Desa, 2016.

Perarturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan, Transmigrasi Republik Indonesia No. 3 Tahun 2015 Tentang Pendampingan Desa.

Peraturan Pemerintah No 47 Tahun 2015 pasal 127 poin (2) tentang Pemberdayaan masyarakat.

Peraturan pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa.

Rachman, A. F., & Suprina, R. (2019). Pendampingan Desa Cipasung Menuju Desa Wisata. Jurnal Pemberdayaan Pariwisata, 1(1), 9-20.

Sambodo, Leonardo. Buku Panduan Pengembangan Desa Wisata Hijau. NTB: BAPPENNAS,2017

Sidiq, A. J., & Resnawaty, R. (2017). Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal di desa wisata Linggarjati Kuningan, Jawa Barat. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 38-44.

Setiawan, Wahyudi. 2020. Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Agal Desa Merente Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa. Skripsi.Universitas Muhammadiyah Mataram.

Sumber:http://kemendesa.go.id/pendamping2021”Diakses pada 27 Desember 2021”, pukul 10.00

Suswanto, B., Windiasih, R., SUlaiman, A. I., & Weningsih, S. (2019). Peran Pendamping Desa Dalam Model Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan. Jurnal Sosial Soedirman, 2(2), 40-60.

Susanti, M. H. (2017). Peran Pendamping Desa dalam Mendorong Prakarsa dan Partisipasi Masyarakat Menuju Desa Mandiri di Desa Gonoharjo Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Integralistik, 28(1), 29-39.

Triyanto, D. (2018). Analisis Kinerja Pendamping Desa Dalam Upaya Membangun Kemandirian Desa. Mimbar: Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik, 7(2), 56-62.

Tyas, N. W., & Damayanti, M. (2018). Potensi Pengembangan Desa Kliwonan sebagai Desa Wisata Batik di Kabupaten Sragen. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan), 2(1), 74-89.

Utomo, S. J., & Satriawan, B. (2017). Strategi Pengembangan desa wisata di kecamatan karangploso kabupaten Malang. Jurnal Neo-Bis, 11(2), 142-153.

Wahyuni, D. (2018). Strategi pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Nglanggeran. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 9(1), 85-102.

Arida, Nyoman Sukma. 2017. Kajian Penyusunan Kriteria-Kriteria Desa Wisata Sebagai Instrumen Dasar Pengembangan Desa wisata. Jurnal Analisis Pariwisata

Peraturan pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa.

Rachman, A. F., & Suprina, R. (2019). Pendampingan Desa Cipasung Menuju Desa Wisata. Jurnal Pemberdayaan Pariwisata, 1(1), 9-20.

Sambodo, Leonardo. Buku Panduan Pengembangan Desa Wisata Hijau. NTB: BAPPENNAS,2017

Sidiq, A. J., & Resnawaty, R. (2017). Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal di desa wisata Linggarjati Kuningan, Jawa Barat. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 38-44.

Tyas, N. W., & Damayanti, M. (2018). Potensi Pengembangan Desa Kliwonan sebagai Desa Wisata Batik di Kabupaten Sragen. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan), 2(1), 74-89.

Utomo, S. J., & Satriawan, B. (2017). Strategi Pengembangan desa wisata di kecamatan karangploso kabupaten Malang. Jurnal Neo-Bis, 11(2), 142-153.

Wahyuni, D. (2018). Strategi pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Nglanggeran. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 9(1), 85-102.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-06-27

Cara Mengutip

Anggina, P., & Anifah, A. (2023). Upaya Pendamping Desa Dalam Pengembangan Desa Wisata Sopotinjak Kecamatan Batang Natal. Lifelong Education Journal, 2(2), 109–116. https://doi.org/10.59935/lej.v2i2.114

Terbitan

Bagian

Artikel