Peran Orang Tua pada Anak dari Latar Belakang Keluarga Broken Home

Penulis

  • Salsabila Priska Adristi Universita Negeri Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.59935/lej.v1i2.30

Kata Kunci:

Broken Home, Peran Keluarga, Pendidikan Keluarga

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk melihat peranan orang tua bagi anaknya dimana keadaan keluarga mereka sedang tidak baik-baik saja atau bisa dikatakan broken home. Masyarakat masih berpendapat bahwa anak dari keluarga broken home adalah anak yang nakal dan tidak dapat diatur hingga akhirnya hanya akan menjadi sampah masyarakat. Adanya stigma tersebut perlu dirubah karena tidak semua anak dari keluarga broken home merupakan anak nakal dan tidak dapat diatur. Cukup banyak juga anak dari keluarga broken home yang mengukir prestasi di sekolah mereka. Maka dari itu, perlu adanya dorongan dan motivasu bagi kedua orang tuanya agar anak tidak mengalami guncangan mental akibat adanya perpisahan dari kedua orang tuanya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan studi literatur pada jurnal-jurnal dan artikel-artikel terkait. Hasil yang didapatkan pada artikel ini yaitu berupa bentuk-bentuk dorongan serta motivasi yang diberikan oleh masing-masing ayah dan ibu dalam menjalannkan perannya sebagai orang tua.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

A’yun, Q., Prihartanti, N., & Chusniatun, C. (2016). Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Kasus Pada Keluarga Muslim Pelaksana Homeschooling). Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 13(2).

Alam, L. (2017). Aktualisasi Pendidikan Islam Dalam Keluarga (Perspektif Al-Qur’an Surat Luqman). Muaddib: Studi Kependidikan dan Keislaman, 6(2), 162-181.

Apriyanto, A. (2017). Perkembangan Psikologi Anak Akibat Perceraian Orang Tua (Studi Pada Keluarga Yang Bercerai Di Perumdam 2 Tanjung Raya Permai Bandar Lampung) (Doctoral Dissertation, UIN Raden Intan Lampung).

Aziz, M. (2015). Perilaku sosial anak remaja korban broken home dalam berbagai perspektif (Suatu penelitian di SMPN 18 kota Banda Aceh). Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 1(1).

Astuti, M. (2015). Subjective Well-Being Pada Remaja Dari Keluarga Broken Home (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Baharudin, P., Zakarias, J. D., & Lumintang, J. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KENAKALAN REMAJA (Suatu Studi di Kelurahan Kombos Barat Kecamatan Singkil Kota Manado). HOLISTIK, Journal Of Social and Culture.

Bupu, K. N., & Iswahyudi, D. (2019, December). Pola Hidup Keluarga Broken Home. In Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Pendidikan (Vol. 3, pp. 319-326).

Darmawijaya, E., & Hasanah, F. (2020). Peran Suami Istri Terhadap Peningkatan Angka Perceraian di Mahkamah Syar’iyyah Blangkejeren. El-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga, 3(1), 84-100.

Dewantara, N. D. (2012). Kebahagiaan sejati (authentic happiness) remaja dengan latar belakang keluarga broken home: Studi kasus di Panti Asuhan Nurul Abyadh Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Dinillah, N. (2018). Alienasi remaja akibat perceraian orang tua (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Erlangga, E. (2017). Terapi kelompok dengan teknik logoterapi untuk meningkatkan penerimaan anak broken home. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, 2(1).

Ernaningsih, W. (2014). Pengaruh Budaya Patriaki terhadap Perceraian.

Engel, J. D. (2018). Makna Hidup Anak Korban Broken Home dari Perspektif Logo Konseling. PAX HUMANA, 4(2), 221-240.

Febriyani, S., El Karimah, K., & Aristi, N. (2012). Dinamika Komunikasi Keluarga Single Mother. Students E-Journal, 1(1), 17.

Fitriani, T. P. (2014). Studi Mengenai Gambaran Motivasi pada Penggiat Komunitas Anak Broken Home (ABH) Bandung untuk Berkegiatan Aktif di Dalam Komunitas ABH Tersebut (Doctoral dissertation).

Haryanti, V. D., Naryoso, A., Rakhmad, W. N., & Herieningsih, S. W. (2014). Perilaku Komunikasi Remaja dengan Lingkungan Sosial dari Keluarga Single Parent. Interaksi Online, 3(1).

Hildayani, R., Sugianto, M., Tarigan, R., & Handayani, E. (2014). Psikologi perkembangan anak.

Hyoscyamina, D. E. (2011). Peran keluarga dalam membangun karakter anak. Jurnal Psikologi, 10(2), 144-152.

Irawan, R. R., & Asrina, A. (2020). Pembentukan Konsep Diri Remaja (Studi Pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua) Di Kota Makassar Tahun 2020. Window of Public Health Journal, 48-58.

Junita, A. I. (2017). Makna Perceraian Orangtua Bagi Anak Broken Home (Doctoral dissertation).

Khirmansyah, R. (2018). Pelimpahan hak asuh anak di bawah umur kepada pihak ketiga selain keluarga akibat perceraian berdasar-kan undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas undang-undang nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak (Doctoral dissertation, Universitas Bangka Belitung).

Khobir, A. (2019). Pola Pendidikan Karakter di Kalangan Keluarga Nelayan. Edukasia Islamika, 42-61.

KW, S., Rozano, D., & Utami, T. S. (2016). Pengaruh Broken Home Terhadap Perilaku Agresif. Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling, 2(1).

Latief, I. N. A., & Hafni, N. D. (2017). Pola Pendidikan Keluarga dalam Membendung Gaya Hidup Hedonis di Lingkungan Perindustrian. Tadris: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam, 9(1), 71-86.

Lestari, D. A. (2017). Peran Ganda Perempuan Sebagai Kepala Keluarga Pasca Perceraian Ditinjau Dari Hukum Islam (Studi Kasus di Kelurahan Mungkajang Kota Palopo) SKRIPSI (Doctoral dissertation, IAIN Kendari).

Makhmudah, S. (2018). Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak. Martabat, 2(2), 269-286.

Muttaqin, I., & Sulistyo, B. Analisis Faktor Penyebab Dan Dampak Keluarga Broken Home.

Muzdalifah, M. (2017). Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender Pada Anak Berkebutuhan Khusus di Kudus. PALASTREN Jurnal Studi Gender, 9(1), 137-160.

Mokalu, P. V., Harilama, S. H., & Mewengkang, N. (2015). Konstruksi diri anak pasca perceraian orangtua di lingkungan masyarakat kelurahan Karombasan Utara kecamatan Wanea kota Manado. ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 4(5).

Oktama, R. Z. (2013). Pengaruh kondisi sosial ekonomi terhadap tingkat pendidikan anak keluarga nelayan di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Tahun 2013 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Patmonodewo, S. (2000). Pendidikan anak prasekolah. Rineka Cipta bekerjasama dengan Departemen Pendidikan & Kebudayaan.

Rahmat, N. (2018). Dampak perceraian terhadap kondisi psikologis dan ekonomi anak (studi pada keluarga yang bercerai di Lingkungan Sepang Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar (Doctoral dissertation, IAIN Parepare).

Rakhmawati, I. (2015). Peran keluarga dalam pengasuhan anak. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 6(1), 1-18.

Ratnawati, D. R. (2016). Kontribusi Pendidikan Karakter dan Lingkungan Keluarga terhadap Soft Skill Siswa SMK. Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, 1(1), 23-32.

Rofiqah, T., & Sitepu, H. (2019). Bentuk kenakalan remaja sebagai akibat broken home dan implikasinya dalam pelayanan bimbingan konseling. Kopasta: Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling, 6(2).

Rosyida, N. (2020). ANALISIS TERHADAP PERCERAIAN PADA TAHAP KOLABORASI (Studi Kasus di Pengadilan Agama Cilacap tahun 2018) (Doctoral dissertation, IAIN Purwokerto).

Sadari, S. (2015). Hak Perempuan Pasca Perceraian: Analisis Perbandingan Hukum Keluarga Di Indoneisa Dan Dunia. Istinbath: Jurnal Hukum, 12(2), 215-247.

Sarbini, W., & Wulandari, K. (2014). Kondisi psikologi anak dari keluarga yang bercerai.

Sardi, S., Budianto, B., Pranata, J., & Suryanti, S. (2021). Penerapan Konseling Realita dan Mindfulness Untuk Mengatasi Kenakalan Remaja pada Siswa Broken Home. Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi), 4(1), 48-59.

Setiorini, D., & Indrawati, E. S. (2017). Pengalaman Hidup Korban Child Abuse Dari Keluarga Broken Home (Studi Kualitatif Fenomenologis Pada Dewasa Awal). Empati, 5(3), 450-452.

Suryawan, I. A. J. (2018). Pendidikan Keluarga sebagai Pondasi Awal Karakter Bangsa. Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya, 2(1).

Tiara Fitriani, T. (2014). Dampak Perceraian terhadap Perilaku Sosial Anak (Studi Kasus di Kelurahan Sukapada Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung) (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

Umam, H. (2017). Peran Klinik Keluarga Sakinah Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Malang Dalam Upaya Meminimalisir Perceraian (Doctoral Dissertation, University Of Muhammadiyah Malang).

Wahyudi, M. A. S. (2018). Konsep Pendekatan Behavior dalam Menangani Perilaku Indisipliner Pada Siswa Korban Perceraian. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 8(1), 35-49.

Wulandari, D., & Fauziah, N. (2019). Pengalaman Remaja Korban Broken Home (Studi Kualitatif Fenomenologis). Empati, 8(1), 1-9.

Wulandari, K. D. (2019). Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Stres Akademik Pada Remaja Dengan Latar Belakang Broken Home (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Yogyakarta).

Yoga, D. S., Suarmini, N. W., & Prabowo, S. (2015). Peran keluarga sangat penting dalam pendidikan mental, karakter anak serta budi pekerti anak. Jurnal Sosial Humaniora (JSH), 8(1), 46-54.

Zain, N. A., Prastika, C. B., & Sholihatin, R. P. (2018). Upaya Pengentasan Masalah Anak Korban Broken Home Melalui Konseling Kelompok dengan Pendekatan Person Centered. In Prosiding Seminar Nasional.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-06-27

Cara Mengutip

Priska Adristi, S. (2023). Peran Orang Tua pada Anak dari Latar Belakang Keluarga Broken Home . Lifelong Education Journal, 1(2), 131–138. https://doi.org/10.59935/lej.v1i2.30

Terbitan

Bagian

Artikel